Copyright © Kang Ees
Design by Dzignine
Sunday, February 2, 2014

Selamat Tinggal Flashdisk

Semenjak kemunculannya Flashdisk atau Flash Drive pada tahun 2000-an telah menjadi teman setia para pengguna komputer. Pungsi dasar dari flashdisk masing-masing pengguna berbeda peruntukannya. Ada yang dipungsikan sebagai alat pemindah dari satu komputer ke komputer lain ada pula sebagai alat backpu, tempat menyimpan alat-alat penting.

Semenjak kemunculannya flashdisk yang hanya berukuran 512 Mb berusaha mengganti keberadaan flopydisk atau kita sering menyebut dengan Disket, sebuah alat yang berukuran pipih persegi panjang seukuran telapak tangan. Flashdik mampu menggantikan fungsi Disket pada jamannya dengan penawaran penyimpanan data yang lebih besar. Tidak hanya kapasitas yang lebih besar tapi flashdisk lebih mudah karena untuk penggunaanya cukup dengan "colok" ke lubang USB. Yang lebih penting kehadiran flashdik mampu mengurangi bencana data tidak terbaca. Maka semenjak itu para pengguna komputer mengucapkan selamat tinggal pada disket. Masih Ingat?

Kini kehadiran flashdisk yang berukuran kecil dan kapasitas daya simpan yang semakin besar menuai banyak masalah selain manfaatnya yang juga besar. Salah satu masalahnya adalah alat perpindahan virus yang cukup efektiv antar komputer satu dengan komputer lain. Masalah lain yang mungkin muncul adalah flashdisk juga hilang. Mungkin karena ukurannya yang kecil benda ini mudah sekali hilang. Tak kehilangan akal diawal-awal produksi flashdisk diberi pengat agar dapat diberi lanyard (tali yang biasa digunakan untuk ID. Biasanya digantung dileher). Hal yang mungkin pernah kawan-kawan alami adalah flashdisk yang sering hilang tutupnya. Gara-gara tutupnya hilang ga pede lagi bawa flashdisk karena terlihat ga bagus.

Sebenarnya perpindahan satu teknologi ke teknologi yang lain bukan hal yang aneh. Begitu juga dalam penyimpanan data, seperti dari disket ke flashdisk pada tahun 2000-an. Mungkinkah ada penyimpan data yang lebih canggih dari flashdisk yang dapat terhindar dari masalah-masalah diatas? Atau memiliki lebih dari sekedar penyimpanan data.

Jawabannya ada, dan saat ini sedang pada tahap pengenalan pada pengguna komputer. Sama halnya dengan perpindahan flashdisk. Meski flashdisk muncul pada tahun 2000-an, flashdik populer diawal tahun 2004-2005 dimana flashdik dengan ukuran 1 GB dengan harga yang semakin terjangkau dikisaran 300.000 pada waktu itu (kalo ga salah). Harga waktu itu lebih murah karena sebelumnya harga flashdik cukup mahal.

Penyimpanan data secara online atau online storage menjadi pilihan alternatif. Online storage tumbuh pesat berkat semakin populernya konsep cloud computing dalam dunia IT. Penyimpanan data secara online berarti nyimpen data lewat internet dong? Betul. Data ini disimpan pada penyedia layanan penyimpanan gratis yang pada prakteknya membutuhkan koneksi data secara online. Disini penulis  tidak ingin menceritakan kesulitan bagimana menggunakan penyimpanan data secara online. Penulis telah menyiapkan tulisan dan presentasinya berkait dengan online storage. Silahkan lihat disini

Paling tidak pilihan online storage atau penyimpanan data secara online memiliki keuntungan-keuntungan sebagai berikut;
  1. Lebih efesien. Menyimpan data tidak perlu colok-colok ke usb. Data tersimpan secara otomatis dengan fasilitas synchronizing. 
  2. Steril. Lebih terjaga dari virus
  3. Share. Data yang telah disimpan di PC atau laptop bisa langsung di share atau dibagi pada orang yang berkepentingan. Untuk mengirimkan proposal cukup beri link/ tautan dokumen yang telah anda buat. 
  4. Gadget. Bisa diakses dari gadget smartphone. Data yang ada di PC sama dengan data yang ada di smartphone. Ketika bertemu klien hanya dengan menanyakan memasukan email klien data terkirim seketika.  
  5. Kolaborasi. Anda bisa melakukan edit bersama sebuah dokumen klien dan rekan kerja anda
  6. Delivery. Pekerjaan yang telah selesai bisa langsung dikirimkan ketika anda terakhir menekan tombol "save"
  7. Lebih aman. Tidak lagi khawatir data ketinggalan atau hilang. Sekenario terburuk (maaf) PC/ laptop hilang data tetap tersimpan aman. Anda tinggal merestor/ memanggil ulang data yang tersimpan 
Demikian beberapa keuntungan penyimpanan data secara online. Tentu sebuah teknologi memiliki kelemahan. Kelemahan teknologi ini paling tidak seperti berikut;
  1. Butuh Internet. Untuk memanfaatkan teknologi ini butuh koneksi internet. Jadi data akan tersimpan secara otomatis pada penyimpanan online (sikronisasi otomatis) ketika ada koneksi internet
  2. Penyimpanan kecil. Penyimpanan online ini tidak terlalu besar. 2-15 GB saja. Tentu masing-masing jasa penyimpanan data menawarkan jasa berbeda-beda dan tentunya jasa ini dengan pilihan Gratis. Jika anda memilih yang berbayar anda mendapatkan penyimpanan data lebih besar.
  3. Tidak untuk data besar. Untuk para profesional yang menggunakan data besar misalkan data video yang berdurasi panjang tidak efesien menggunakan pasilitas ini. Masalahnya bukan pada penyimpananya, tapi pada proses delivery-nya.  Jika data yang dikirimkan adalah data kecil maka teknologi ini sangat membantu.
Akhinya implementasi teknologi tidak harus seketika di adabtasi/ dipraktekan dan digunakan. Beberapa orang memandang teknologi penyimapanan data online tidak cocok dan tetap memilih flashdik. Tentunya telah mengantisipasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam teknologi ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment