Copyright © Kang Ees
Design by Dzignine
Wednesday, January 22, 2014

Penyakit Ganas Para Entreprener. AWAS.


Ini bukan iklan saudara-saudara atau peringatan efek samping  obat sakit kepala. Tapi ini adalah sebuah kenyataan pahit yang sering dialami para Entreprener. Anda tahu itu apa; bosan, malas dan tidak ada gairah.  Penyakit ini sering sekali menimpa para entreprener baik dalam kategori entreprener pemula atau entreprener sukses semuanya mengalami ini. Jika kita coba telisik salah satu akar masalah nya adalah usaha yang dijalankan jalan ditempat bahkan cenderung berhenti bergerak.  Awas hati-hati jika ini terjadi dan tidak pernah coba dicari solusinya penyakit malas, bosan dan tidak ada gairah akan muncul. Lalu apa solusinya?

Saya bukan dokter atau juga entreprener yang sukses besar. Ini adalah pengalaman saya dan teman-teman dalam menjalankan usaha. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan;
  1. Evaluasi total. Evaluasi seluruh komponen yang menjadikan usaha Anda terhambat dan tidak melaju kencang. Telisik secara teliti mulai dari hilir sampai hulu. Produk, marketing, cashflow dan SDM yang Anda miliki. Jangan takut untuk mengakui secara jujur jika ditemukan hal-hal yang kurang anda kuasai. Cari solusinya.  Sempatkan sejenak anda merenung dan berkontemplasi. Bila perlu carilah tempat untuk menjauhkan dari kesibukan usaha yang anda jalankan, 2-3 hari cukup untuk mencari dan membongkar ulang rencana Anda. Pasti akan ketemu masahnya.
  2. Buat level. Jika anda pernah atau bahkan sering main games berhentilah. Oh sorry bukan itu. Maksudnya jika anda main games pasti ada level yang harus dilalui. Untuk melalui level tertentu harus ada pencapaian tertentu juga. Hati-hati yang sering menggunakan cheat (kode curang) dalam bermain games untuk mem-baypass level. Ini tidak berlaku dalam dunia bisnis. Mau tidak mau, suka tidak suka anda harus melalui level itu. Apapun caranya. Contoh kecil anda membuat 3 level dalam bisnis Anda. Misalnya level pertama adalah penjualan 100 dalam 1 bulan. Level kedua 300 dan level tiga 700 dalam sebulan. Tentunya anda sendiri yang lebih tahu berapa penjualan perbulan yang logis bagi produk Anda. Pastikan setiap level memiliki periode waktu tertentu. Misalkan setiap level dicapai dalam 1 tahun atau kurang. Setiap level bisa dua sampai tiga pencapaian. Misalkan level pertama, pendapatan diatas 300, penjualan produk 100 dan 10 agen nasional.  Di level selanjutnya anda bisa menaikan pencapaian level sebelumnya.
  3. Inovasi. Inovasi akan memacu anda lebih giat lagi. Tentunya dengan level-level baru lagi. Lihat perusahaan-perusahaan besar. Tidak pernah berhenti berinovasi mengeluarkan produk-produk baru. Dengan adanya produk baru anda dituntut untuk mencapai level tertentu karena jika tidak sia-sia waktu dan biaya anda.
  4. Beri Bonus. Hargai diri anda. Sekali lagi Anda. Anda bukan mesin dari usaha Anda yang harus terus bekerja. Niatkan dalam hati “Jika level ini tercapai saya akan ajak jalan-jalan keluarga ke Monas”. Hallah… Maksudnya Melbourne deket Monash University Australia. 
  5. Harus dipaksa. Tentunya setelah anda mengevaluasi anda memiliki catatan-catatan perbaikan. Lakukan segera. Paksa Anda mengerjakan itu. Tidak ada yang bisa memaksa Anda karena anda adalah pengusaha. Anda tidak memiliki atasan seperti di perusahaan. Kadang orang terdekatpun tidak bisa memaksa Anda karena sekali lagi ego anda dan kepintaran anda beralasan. Jalan keluar nya paksakan. Dalam hal ini jalan dulu, kalau sudah jalan pasti ada ruang untuk melangkah.
  6. Ambil resiko. Konon katanya yang membedakan pengusaha dan karyawan adalah keberanian mengambil resiko. Tentunya bukan resiko ala bonek atau gaya anak SMA tawuran. Itu namanya mati konyol (dan bener ada yang mati gara-gara tawuran). Resiko yang terkontrol. Misalkan begini. Anda bimbang untuk membeli ruko atau kantor. Setelah diperhitungkan bahwa ternyata anda mampu dengan analisa dan kalkulasi keuntungan usaha Anda. Jika anda yakin, lakukan. Anda sendiri harus yakin. Yakin pasti bisa. Kalo anda tidak yakin bagaimana karyawan anda, makin menjadi-jadi keraguan karyawan pada Anda. “Halah cemen nih orang, kabur yuk”.

Semoga tip-tip diatas mampu mengembalikan keperkasaan anda diatas kancah bisnis Anda. Berinovasi dan paksakan anda. Karena sekali lagi tidak akan ada yang mampu memaksa Anda kecuali Anda sendiri.  

0 comments:

Post a Comment